watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

GAIRAH PANTI ASUHAN

Cerita ini adalah pengalaman seorang pelacur
yang saya temui di Geylang, Singapura. Sungguh
mengejutkan sekali karena dia berasal dari Jakarta
dan karena nasib dia yang nahas sekali, dia
akhirnya menjadi seorang wanita malam di
negara Singapura. Dia menceritakan
pengalamannya ketika dia telah bercinta dengan
saya dan saat itu saya sedang menunggu teman
saya yang sedang dilayani oleh wanita lain yang
kebetulan orang lokal.
Nama wanita itu adalah Siska. Siska adalah
seorang yatim piatu dan dia sejak kecil sudah
dipelihara oleh sebuah rumah yatim piatu X.
Disaat tinggal bersama anak-anak lainnya di
rumah panti asuhan itu, Siska tidak merasakan
kesedihan setelah ditinggal oleh orang tuanya
sewaktu dia masih bayi karena kebahagiaan dan
rasa aman yang diberikan oleh pastur
pembimbing. Namun demikian, kehidupannya
mulai berubah sewaktu dia berumur 13 tahun
saat dia mulai diadopsi oleh pasangan Ibu Yuni
dan Bapak Irwan.
Setelah Ibu Yuni dan Bapak Irwan mengurusi
semua surat-surat yang berhubungan dengan
Siska Suryani, akhirnya Siska ikut dengan mereka
ke rumahnya yang baru. Rumah Ibu Yuni dan
Bapak Irwan sangat besar karena mereka
termasuk orang strata atas. Keluarga Ibu Yuni dan
Bapak Irwan menganggap Siska Suryani sebagai
anaknya sendiri dan mengasuhnya dengan
penuh kasih.
Tepat sewaktu Siska Suryani berumur 16 tahun,
Ibu Yuni yang Siska anggap sebagai ibunya
sendiri meninggal dunia akibat kanker yang
menyerang otak tengahnya. Di penguburan Ibu
Yuni, Siska hanya berdiam diri dan memandang
makam Ibu Yuni dengan penuh kesedihan dan
begitu pula dengan Bapak Irwan. Bapak Irwan
merasa tertekan sekali dengan kematian istrinya
yang sangat dia sayangi.
Semenjak kematian istrinya, kehidupan Bapak
Irwan telah berubah. Kehidupannya sebagai
seorang Direktur Muda di kantornya yang penuh
dedikasi dan dipenuhi oleh figur ayah telah
berubah menjadi seorang laki-laki buaya yang
selalu membawa minuman keras dan
perempuan malam setiap kali dia pulang kantor.
Siska hanya berdiam diri melihat perubahan total
ayah tirinya itu, begitu pula dengan pembantu-
pembantu yang telah setia menemani keluarga itu
sebelum Ibu Yuni meninggal dunia. Bentakan-
bentakan dan perlakuan kasar yang diberikan oleh
Bapak Irwan kepada supir dan pembantu rumah
tangganya membuat mereka menjadi tidak betah
bekerja di situ dan akhirnya hanya tinggal Bapak
Irwan dan Siska Suryani yang tinggal di rumah
itu.
Suatu malam, Bapak Irwan pulang ke rumah
dengan kondisi tubuh yang sangat payah. Sambil
berjalan tergopoh-gopoh dan memegang
Whiskey di tangan kirinya, dia membanting pintu
rumahnya dengan keras dan berteriak-teriak
memanggil Siska, “Siskaa.., kemarii.” Dia terjatuh
ke atas sofa yang terletak di dekat pintu masuk
lalu membuka dasi dan kemeja kerjanya. Tak
lama kemudian, Siska turun dari lantai atas
rumahnya untuk menemui Bapak Irwan yang
sedang on karena minuman keras yang mungkin
dicampur dengan ecstacy.
Siska mendekati ayah tirinya dengan penuh
ketakutan karena melihat kondisi ayah tirinya
yang sedang mabuk itu. Tampang ramah Bapak
Irwan yang biasanya Siska sukai telah berubah
menjadi sebuah tampang sangar yang penuh
dengan nafsu-nafsu setan di dalamnya. Dengan
keadaannya yang sedang mabuk, Bapak Irwan
menyuruh Siska untuk memijat punggung Bapak
Irwan yang dia rasakan pegal. Sebagai seorang
anak angkat, Siska menuruti perintah ayah
angkatnya dan dengan jari-jarinya yang lentik, dia
mulai memijat-mijat punggung ayah angkatnya.
Rupanya, tanpa sepengetahuan Siska, pijatan-
pijatan Siska telah membangkitkan nafsu birahi.
Pak Irwan menjadi lupa daratan bahwa Siska
adalah anak angkatnya karena dengan
kekuatannya, dia memegang tangan-tangan lentik
Siska yang sedang memijatnya dan
menciumnya. Dengan refleks, Siska menarik
tangannya yang sedang diciumi oleh ayah
angkatnya dan itu membuat Pak Irwan menjadi
berang. Dia tidak menyadari bahwa orang yang
di hadapannya adalah anak angkatnya yang baru
berusia 16 tahun, sedangkan Pak Irwan baru saja
melewati ulang tahunnya yang ke 49. Sungguh
jauh perbedaannya tetapi nafsu setan telah
menguasai hati nuraninya. Dengan penuh
ketakutan, Siska menjauhi ayah angkatnya tetapi
rupanya kekuatan Pak Irwan telah berhasil
menguasai Siska. Di atas tangga, Pak Irwan
menindih tubuh Siska yang sintal dan dia
menciumi leher Siska yang jenjang.
Sambil mengucurkan air mata, Siska menyesali
kenapa dia bersedia turun sewaktu dipanggil tadi
dan jika dia tidak memijat ayah angkatnya, hal
seperti ini tidak perlu terjadi. Rupanya tangisan
Siska tidak merubah keadaan karena sewaktu
lamunan Siska buyar, dia menyadari bahwa dia
sekarang tidak berbusana lagi karena Pak Irwan
telah menelanjanginya dan sekarang dia hanya
dapat melihat sosok ayah angkatnya yang sedang
membuka pakaiannya dan dia akhirnya dapat
melihat kemaluan ayah angkatnya yang cukup
besar dan Siska tidak pernah melihat batang
kemaluan dalam bentuk apapun selama
hidupnya.
Pak Irwan mulai mendekati anak angkatnya yang
sedang menangis, “Jangan takut Siska, sekarang
saya akan memberikan kamu kebahagiaan yang
pasti belum pernah kamu terima dari siapapun.”
Selesai dia mengucapkan kata-kata itu, Pak Irwan
langsung menjilati lubang kemaluan Siska dengan
ganasnya dan dia tidak peduli dengan tangisan
dan teriakan Siska. “Jangan, Pak.. Jangan
lakukan..” Siska tidak bisa melakukan apa-apa
akan tetapi rupanya Siska merasakan sesuatu
kenikmatan di saat lidah-lidah Pak Irwan
menyapu liang kenikmatan dan klitorisnya,
sesuatu perasaan yang dia belum pernah nikmati
selama hidupnya. Dia merasakan sesuatu yang
sangat geli dan nikmat. Isakan tangis Siska
mendadak berubah total menjadi desahan-
desahan yang sesekali memanjang dan tanpa dia
sadari rupanya dia menjadi lupa daratan dan dia
seakan mendorong-dorong kepala ayah
angkatnya supaya dia bisa merasakan kenikmatan
maksimal dari ayah angkatnya.
Rupanya ini membuat Pak Irwan menjadi sangat
terangsang dan kemudian dia mengangkat tubuh
anak angkatnya sambil mencium bibir Siska
untuk dibawa ke ranjang yang biasanya dia
gunakan untuk bercinta dengan almarhum
istrinya. Pak Irwan meletakkan Siska di atas
ranjang dan kemudian dia bergerak maju,
mengarahkan batang kemaluannya ke atas bibir
Siska yang mungil dan menyuruh Siska untuk
mengulumnya. Dengan perasaan jijik, ketakutan
dan sedikit rasa birahi yang dia sendiri tidak
mengerti, Siska mulai menjilati batang kemaluan
ayah angkatnya dan membuat Pak Irwan
menjadi refleks untuk memijat-mijat payudara
Siska yang sudah cukup besar untuk gadis
berusia 16 tahun.
Pijatan Pak Irwan membuat Siska menjadi
terpancing gairahnya dan membuat dia
mempercepat gerakan kuluman di kemaluan Pak
Irwan. Sekarang Siska menjadi tidak ketakutan
seperti tadi dan tampaknya dia mulai menyukai
permainan yang dilakukan oleh Pak Irwan.
Bermenit-menit lamanya Siska menghisap-hisap
batang kemaluan Pak Irwan seperti sewaktu Ibu
Yuni memberikan dia permen lolly semasa
hidupnya. Tiba-tiba tubuh Pak Irwan menjadi
gemetar dan dia berteriak sambil batang
kemaluannya memuntahkan cairan sperma ke
dalam mulut Siska yang mungil. Siska merasakan
jijik yang amat sangat karena pengaruh bau alami
yang muncul dari sperma itu tapi Pak Irwan
memaksanya untuk menelan sehingga Siska tidak
mempunyai pilihan selain menelan cairan itu.
Siska menganggap permainan itu telah selesai.
Sayang sekali, dugaan Siska salah karena Pak
Irwan tanpa Siska ketahui adalah seseorang yang
cukup hiperseks. Setelah dia puas memuntahkan
cairannya ke dalam mulut Siska, dia menggosok-
gosokkan batang kemaluannya sehingga batang
kemaluannya menjadi semakin membesar dan
membuat Pak Irwan ingin berbuat lebih jauh.
Dengan nafsunya yang mulai bangkit kembali,
Pak Irwan berusaha memasukkan batang
kemaluannya ke dalam liang kenikmatan Siska
dan Siska hanya dapat melihatnya dengan wajah
polos yang penuh ketakutan yang amat sangat.
Dia merasakan ketakutan karena dia melihat
bahwa batang kemaluan ayah angkatnya yang
cukup besar sedang berusaha memasuki
perawannya yang lubangnya tentu masih sempit.
“Bless..”, masuklah batang kemaluan besar Pak
Irwan ke dalam liang kenikmatan Siska dan
membuat Siska menjadi berteriak histeris karena
kesakitan yang amat sangat dan terbukti karena
darah segar perawannya mulai membasahi sprei
ranjang Pak Irwan. Sambil mendiamkan batang
kemaluannya di dalam liang kewanitaan Siska,
Pak Irwan mencium payudara Siska yang
membuat gairah yang Siska tidak mengerti apa
itu menjadi bangkit kembali dan Siska ingin
segera merasakan lebih dari apa yang dia rasakan
sekarang.
Mendadak Siska menjadi liar, dia mendekap ayah
angkatnya dan menaik-turunkan pantatnya secara
otomatis sehingga menimbulkan kenikmatan
tersendiri bagi Pak Irwan. Hal ini membuat
permainan mereka semakin menjadi Hot karena
disaat pantat Siska naik, Pak Irwan mengikutinya
dengan posisi menurunkan pantatnya. Hal ini
tentunya menyebabkan kenikmatan sendiri bagi
Pak Irwan, begitu pula dengan Siska. Permainan
mereka menjadi menggila karena sekarang Siska
mulai mendesis-desis seperti ular yang
kepanasan sedangkan Pak Irwan mulai berteriak
kenikmatan, “Ooohh”, karena menindih putri
angkatnya dengan batang kemaluannya yang
sedang dipijat-pijat oleh lubang kemaluan anak
angkatnya.
Gerakan Siska dan Pak Irwan yang naik turun itu
akhirnya menghasilkan sesuatu untuk Siska
karena dia merasakan ada sesuatu yang hendak
meledak di dalam dirinya dan di saat batang
kemaluan Pak Irwan menyodok lubang
kewanitaannya yang paling dalam, Siska akhirnya
meledakkan cairan kewanitaannya dan dia
merasakan suatu sensasi kenikmatan yang belum
pernah dia nikmati selama 16 tahun dan dia mulai
menyukainya karena di saat dia klimaks tersebut,
dia langsung memeluk ayah angkatnya dan
menciumi Pak Irwan dengan penuh nafsu
sehingga membuat Pak Irwan menjadi semakin
liar dalam bersenggama.
Berjam-jam lamanya dan berkali-kali Siska
merasakan kenikmatan dunia yang belum pernah
dia rasakan dan sampai akhirnya, Siska
merasakan cairan laki-laki ayah angkatnya yang
membuat tubuh ayah angkatnya kejang untuk
beberapa kali karena kenikmatan yang baru saja
terima dari anak angkatnya. Siska memeluk ayah
angkatnya karena cairan sperma ayah angkatnya
begitu hangat membasahi liang kewanitaannya
dan dia dapat melihat dengan jelas bahwa
sekarang cairan Pak Irwan telah menyatu dengan
darah perawannya yang mulai mengering.
Kejadian itu tidak terjadi sekali saja karena
sekarang Siska mulai menyukai apa yang disebut
dengan senggama. Bahkan, Pak Irwan telah
mengajari putri angkatnya gaya-gaya baru yang
selalu dipraktekkan dengan almarhum istrinya
yang membuat istrinya semakin sayang kepada
Pak Irwan. Kegilaan Pak Irwan dan anak
angkatnya terjadi terus-menerus sampai di suatu
ketika Pak Irwan harus meninggalkan dunia ini
karena kecelakaan lalu lintas dan nasib Siska, si
anak yatim piatu itu tidak sampai di situ karena
perselingkuhannya dengan Pak Irwan
membuahkan sesuatu di dalam rahimnya.
Siska hamil 2 bulan dan dengan segala kekayaan
dari penjualan rumah dan isinya, Siska memulai
hidup baru di Singapura dan karena biaya hidup
di Singapura yang tinggi, dia mati-matian menjadi
seorang perempuan malam yang selalu
menunggu laki-laki yang bersedia memberikan
dia beberapa ratus dollar untuk menghidupi
dirinya dan bayinya.


Adult | GO HOME | Exit
1/1821
U-ON

inc Powered by Xtgem.com